Lebaran telah usai, takbir kemenangan telah berkumandang, dan umat muslim kembali menjalani aktivitas normal setelah sebulan penuh beribadah di bulan Ramadan. Namun, meski Ramadan telah berlalu, dinamika konsumsi masyarakat muslim tak serta-merta berhenti. Justru, pasca Lebaran menjadi momen penting untuk mencermati perubahan pola konsumsi dan kebutuhan baru yang muncul di kalangan konsumen muslim. Penasaran kan Sahabat ibm.
Dalam artikel ini kali ini, kita akan mengulas secara mendalam bagaimana perilaku konsumen muslim berubah setelah lebaran, apa saja kebutuhan utama mereka, serta peluang usaha yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku bisnis.
Konsumen Muslim: Siapa Mereka?
Sebelum menyoroti tren yang terjadi pasca lebaran, penting bagi sahabat ibm untuk memahami terlebih dahulu siapa konsumen muslim itu. Mereka bukan hanya individu yang mengonsumsi produk halal, tetapi juga mereka yang menjadikan nilai-nilai Islam sebagai panduan dalam berbelanja dan memilih produk/jasa.
Beberapa ciri utama konsumen muslim adalah:
- Mementingkan aspek halal dan thayyib dalam produk.
- Memiliki preferensi pada produk lokal berkualitas.
- Menyukai nilai-nilai spiritual dalam gaya hidup sehari-hari.
- Memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari produk yang dibeli.
Perubahan Perilaku Konsumsi Pasca Lebaran
Setelah Ramadan dan Lebaran, kebiasaan konsumsi masyarakat Muslim mengalami pergeseran yang cukup signifikan. Beberapa perubahan yang bisa diamati antara lain:
Penurunan Konsumsi Makanan Berlebihan
Selama Ramadan hingga Lebaran, tren konsumsi makanan cenderung meningkat, terutama pada produk makanan siap saji, frozen food, dan kue Lebaran. Namun pasca Lebaran, banyak konsumen yang mulai kembali pada pola makan sehat dan sederhana.
Peluang: Produk makanan sehat, organik, dan katering diet halal bisa menjadi fokus pemasaran pasca Lebaran.
Kembali ke Produk Kebutuhan Primer
Setelah gelombang konsumsi fesyen, makanan, dan parcel Lebaran, konsumen kembali fokus pada kebutuhan rumah tangga sehari-hari seperti bahan pokok, produk kebersihan, dan pendidikan anak.
Peluang: Menawarkan paket hemat atau bundling produk kebutuhan pokok bisa menjadi daya tarik tersendiri.
Minat Tinggi terhadap Pengelolaan Keuangan Syariah
Pasca Lebaran, banyak keluarga Muslim yang mulai mengevaluasi kondisi keuangannya. Mereka cenderung mencari solusi keuangan berbasis syariah untuk menata ulang budgeting setelah pengeluaran besar selama Ramadan dan Idul Fitri.
Peluang: Layanan keuangan berbasis syariah seperti tabungan haji, investasi halal, dan fintech syariah sangat diminati.
Apa yang Dibutuhkan Konsumen Muslim Setelah Lebaran?
Berdasarkan riset dan pengamatan tren konsumsi, berikut adalah beberapa kebutuhan utama konsumen Muslim pasca Lebaran:
Produk Kesehatan dan Kebugaran
Setelah menikmati berbagai hidangan Lebaran, sebagian besar orang merasa perlu “detoks” dan memulihkan kondisi tubuh. Produk seperti madu herbal, suplemen halal, teh detoks, hingga layanan fitness Muslimah mulai banyak dicari.
Perencanaan Ibadah Jangka Panjang
Momen setelah Lebaran juga digunakan banyak Muslim untuk mempersiapkan ibadah-ibadah jangka panjang seperti umrah, haji, atau sedekah rutin. Konsumen mulai mencari agen perjalanan umrah terpercaya, program sedekah otomatis, atau program wakaf produktif.
Edukasi Anak dan Keluarga
Libur Lebaran biasanya diikuti dengan pembukaan tahun ajaran baru atau program pendidikan tambahan. Banyak keluarga mencari produk edukatif bernuansa Islami seperti buku anak Muslim, aplikasi belajar Al-Qur’an, atau kelas parenting Islami.
Busana Muslimah Simpel dan Kasual
Jika saat lebaran busana muslim didominasi oleh pakaian mewah atau formal, maka pasca lebaran konsumen cenderung memilih busana simpel, modest, dan nyaman untuk kegiatan harian maupun kerja.
Layanan Digital Islami
Aplikasi mobile yang menawarkan konten Islami seperti pengingat salat, baca Al-Qur’an, ceramah, bahkan platform e-commerce halal mulai dilirik karena kepraktisan dan kemudahan akses pasca Lebaran.
Peluang Bisnis Muslim Pasca Lebaran
Sahabat ibm, berikut adalah beberapa ide usaha yang bisa Sahabat kembangkan sesuai tren pasca Lebaran:
Bisnis Katering Sehat Halal
Tawarkan menu sehat pasca Lebaran seperti makanan rendah kalori, berbasis sayuran, atau infused water dengan branding Islami.
Edukasi Digital Islami
Platform belajar Al-Qur’an online, kelas parenting Islami, dan edukasi anak bisa menjadi solusi cerdas pasca Lebaran.
Produk Kesehatan Herbal dan Suplemen
Meningkatkan imunitas dan menjaga pola makan menjadi fokus utama. Brand herbal lokal yang memiliki sertifikasi halal berpotensi sukses.
Konsultan Keuangan Syariah
Bantu keluarga Muslim mengelola dana pasca Lebaran dengan program menabung, investasi, dan wakaf berbasis digital.
Busana Muslimah Kasual
Rancang busana Muslimah yang lebih ringan, cocok untuk kegiatan pasca liburan seperti bekerja, mengantar anak, atau acara komunitas.
Strategi Pemasaran Pasca Lebaran
Agar bisnis Sahabat IBM bisa tetap eksis dan bahkan tumbuh pasca Lebaran, berikut strategi pemasaran yang bisa diterapkan:
Gunakan Konten Edukatif Islami
Buat konten seputar "kembali ke fitrah", tips gaya hidup sehat Islami, atau cara mengelola keuangan pasca Lebaran. Ini akan membangun koneksi emosional dengan konsumen Muslim.
Fokus pada Kebermanfaatan
Tunjukkan nilai sosial dari produk yang ditawarkan. Apakah sebagian hasilnya disumbangkan? Apakah produksi melibatkan UMKM lokal? Konsumen muslim semakin sadar akan pentingnya kebermanfaatan sosial.
Optimalkan Marketplace dan Media Sosial
Pasca lebaran, orang mulai mengurangi aktivitas luar rumah dan kembali berbelanja online. Pastikan toko online Sahabat IBM di-update dan promosi aktif di media sosial.
Gunakan Testimoni dan Influencer Muslim
Kolaborasi dengan ustazah, hijaber, atau public figure Muslim yang terpercaya bisa mempercepat penetrasi pasar pasca Lebaran.
Penawaran Khusus Pasca Lebaran
Seperti diskon “Syawal Sale”, bundling produk keluarga, atau promo khusus pengguna baru bisa menarik minat konsumen baru maupun yang sudah pernah bertransaksi.
Waktu yang Tepat untuk Evaluasi dan Inovasi
Pasca Lebaran adalah momen refleksi, tidak hanya bagi individu tapi juga pelaku usaha. Saatnya mengevaluasi:
- Produk mana yang paling diminati saat Ramadan dan Lebaran?
- Siapa pelanggan loyal yang harus dijaga?
- Bagaimana pelayanan selama periode sibuk kemarin?
- Apa yang bisa diubah atau ditambahkan dari sisi produk dan layanan?
Inovasi berbasis data yang dikumpulkan selama bulan Ramadan bisa menjadi dasar pengembangan bisnis jangka panjang. Gunakan momen ini untuk menyusun rencana hingga akhir tahun hijriyah.
Insight dari Tokoh Bisnis Muslim
Beberapa tokoh inspiratif dari kalangan pengusaha Muslim memberikan insight menarik mengenai pentingnya membaca tren konsumen pasca Lebaran.
"Momentum Syawal adalah waktu terbaik untuk memperbarui niat bisnis, bukan hanya soal omzet, tapi juga kebermanfaatan."
— Ustaz Bendri Jaisyurrahman, Praktisi Parenting & Kewirausahaan Islami
"Kunci mempertahankan pelanggan setelah Ramadan adalah dengan menawarkan solusi, bukan sekadar produk."
— Halim Alamsyah, CEO Startup Muslimpreneur
Penutup
Sahabat ibm, memahami tren konsumen Muslim pasca Lebaran bukan hanya soal mencermati apa yang dibeli, tetapi juga menggali lebih dalam mengapa mereka membelinya. Dengan memahami motivasi spiritual, kebiasaan hidup, serta nilai-nilai yang dipegang oleh konsumen Muslim, pelaku usaha bisa lebih bijak dalam menawarkan produk dan membangun relasi jangka panjang.
Mari jadikan pasca Lebaran ini sebagai momentum untuk tidak hanya mengejar profit, tapi juga memberikan manfaat dan kontribusi nyata bagi umat. Sudah ada gambaran mau ke arah mana model bisnis pasca lebarannya? Yuk sharing di kolom komentar dan jangan lupa baca artikel lainnya ya!
Balik ke setelan awal ya kalau after lebaran idul fitri tuh.. Dua pekan awal. Masih malas masak sih..
BalasHapusIya, setelah lebaran ya kembali lagi kebutuhannya ya kebutuhan primer sehari-hari. Untuk kue-kue kering mungkin masih ada konsumen selama satu atau 2 minggu setelah lebaran ya, tapi kalau baju-baju, rasanya penjual Raya Collection udah mulai tutup lapak dan cari ide untuk tahun berikutnya.
BalasHapusBener banget setelah lebaran, konsumsi dan belanja kita seperti kembali ke awal..belanja juga hanya kebutuhan primer sesuai keperluan kita..masa belanja2 aneka ragam serasa sudah lewat hehe
BalasHapusNah sama nih kmrn aku ke Thamrin City lho kok rame ya yg belanja baju muslim kupikir lho abis lebaran bakalan sepi nah sama aja tetep rame heheh
BalasHapusBener banget kalo konsumen Muslim pasca lebaran butuh produk kesehatan dan kebugaran karena telah usai menikmati sajian lebaran yang ugal-ugalan hehehe. Jadi perlu recovery mengenyahkan lemak-lemak jahat dalam tubuh. Jadi bisnis catering sehat halal sangat menjanjikan nih.
BalasHapusSecara umum memang bisnis akan turun drastis pasca lebaran. Namun, bidang-bidang kebutuhan primer yang terjaga kualitas, harga, dan kehalalannya pasti tetap diminati
BalasHapusjadi insight baru nih buat para pengusaha untuk start kembali bisnisnya..pilihan menarik memang kebutuhan primer karena sifatnya sangat dibutuhkan
BalasHapusIya, sebagai konsumen, setelah lebaran langsung kembali ke kebutuhan sehari-hari.
BalasHapusFokus ke bahan makanan sehari-hari
Nggak ngelirik fashion dulu
Hehe
salah satu bidang yang bisa diincar pasca lebaran kayaknya baju persiapan haji dan hewan qurban soalnya sebentar lagi musim haji jadi pasti banyak yang mencari hewan kurban
BalasHapusOrang sekrg lebih teredukasi dg kondisi ekonomo yg cukup carut marut dan bikin kelas menengah makin punya banyak pertimbangan. Tentu daya beli mereka juga skrg makin ketat. Jadi buat yg buka bisnis atau jual produk pilihan jangka panjang dr kebermanfaatan produk akan lebih tahan lama untuk bisnis. Bukan sekrdar trend
BalasHapusMungkin karena sekarang deketan sama hari raya besar kedua yaa.. ada juga yang persiapkan ibadah haji. Jadi, tren konsumen Muslim pasca Lebaran memang begitu beragam. Tapi tentunya, kalau melihat bulan-bulan Juni, lebih banyak ke persiapan Idul Adha.
BalasHapusKutipan dari Halim Alamsyah itu benar sekali. Masyarakat sekarang lebih cenderung membeli produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Misal butuh menjaga kesehatan, maka akan dicari tuh berbagai produk yang bisa membantu menjaga daya tahan tubuh.
BalasHapus